Dari judulnya sudah keliatan ini merupakan hal spesial. Kata
indah saja sebenarnya sudah cukup untuk menggambarkan suatu hal yang kita suka.
Apalagi terindah, pastinya lebih dari sekedar indah. Tapi kata terindah memang
pantas untuk makhluk satu ini. Sebuah karya Tuhan yang sangat luar biasa.
Seorang wanita berjilbab yang sangat cantik bernama Tifani. Baru sadar kalau di
kampus ternyata bernaung seorang bidadari yang jatuh dari langit. Kalau kata
Rangga dalam film AADC, baru kali ini saya melihat karya surga dari mata
seorang hawa. Selama 21 tahun hidup di dunia ini, baru kali ini saya merasa
dag-dig-dug hanya dengan melihatnya saja. Apalagi ketika berpapasan, tubuh ini
terasa tersengat listrik jutaan volt. Sebuah perasaan yang sangat tak biasa bagi
saya.
Hari demi hari berganti, tapi pikiran saya tak pernah berganti dari dia. Ingin sekali berkenalan dengan wanita yang selama ini saya idamkan. Setelah berusaha kesana kemari mencari informasi, akhirnya saya dapatkan nomer handphone-nya. Pertama kali sms untuk kenalan, saya sangat bingung antara kirim atau batal. Akhirnya saya memberanikan untuk mengirimnya. Percobaan pertama gagal, sms gak dibales. Setelah sms beberapa kali akhirnya dapet balesan juga. Sebuah balesan yang membuat saya seakan terbang ke langit ke tujuh. Sebuah sms yang berbunyi,''maaf mas, waktunya belom pas sekarang ini. Ya, wajar memang jawaban seperti itu, karena menurut cerita teman saya, dia baru saja ditinggal mati oleh pacarnya. Sebuah situasi yang sangat sulit bagi saya saat itu. Yaudah lah kayaknya memang belum waktunya, karena dia masih dalam masa berduka. Sebenarnya niat saya cuma pengen kenal aja. Tapi emang dia lagi pengen sendiri dulu, yaudahlah saya bisa ngerti.
Namun, hari demi hari perasaan ini semakin menyiksa batin. Tiap hari selalu memikirkannya dan ingin berkenalan. Akhirnya saya nekat untuk mendekatinya lagi untuk sekedar berkenalan. Tapi tidak ada respon sama sekali dari dia. Namun, hal ini semakin membuat saya penasaran denganya. Saya tidak tahu perasaan apa yang ada pada diri saya, yang pasti saya ingin sekali memilikinya. Saya tidak peduli dibilang egois, dibilang terlalu terobsesi terhadapnya. Karena memang dia sudah merusak ketentraman pikiran saya. Karena saya sangat yakin dia jodoh yang dikirimkan oleh Tuhan kepada saya.
Setelah beberapa minggu belum ada respon,akhirnya saya nekat ingin menemuinya, perasaan ini sudah
tidak kuat untuk ditahan lagi. Jatuh cinta mungkin belum, mungkin rasa suka
atau kagum yang ingin saya katakan. Namun, tidak pernah ada waktu dan
kesempatan yang pas untuk mengatakanya. Bahkan saya sampai datang ke kotanya hanya
ingin menemuinya. Namun sayang, mungkin saya terlalu bodoh dan kurang berjuang
untuk mendapatkannya. Dan untuk kesekian kalinya saya gagal menemuinya. Padahal
saya cuma butuh sedikit waktu, 5 menit saja lah. Saya juga tidak minta dia
melakukan apa-apa, hanya butuh dia diam dan mendengarkan saya berbicara. Ada 3
hal yang ingin saya katakan saat itu, nama saya kirun, kenapa nyuekin aku, dan
yang paling penting adalah saya suka kamu, Tifani.!!
Sepulang dari Purworejo saya tidak mendapat apa-apa, hanya
rasa capek dan kecewa. Kenapa sih gak mau memberikan kesempatan sebentar saja.
Padahal niat saya kan baik, cuma pengen kenal sama dia, gak lebih. Ya sudah
lah, biar dia sendiri dulu. Mungkin dia belum bisa melupakan pacarnya, mungkin
dia terlalu sayang ama pacarnya. Namun, saya berjanji suatu hari nanti pasti
akan mengungkapkan perasaan padanya.
Detik, menit, jam,hari dan bulan pun telah berganti. Namun,
untuk kesekian kalinya perasaan ini tak pernah lari dari sebuah nama, Tifani.
Saya hanya bisa memantau dia lewat twitter dan facebook. Menunggu waktu yang
pas untuk menyatakan perasaan. Suatu hari saya dikejutkan oleh suatu hal yang
membuat jantung ini terasa berhenti berdetak sejenak. Sebuah kata-kata di
twitter : @Yu_he : @Tiiifaniiiii I miss you, dear. Merasa kaget,masih ragu dan
gak percaya saya mencari info kesana kemari. Dan akhirnya saya yakin bahwa dia
memang sudah gak sendiri lagi. Woow!! Tubuh terasa tersambar petir, lalu dijatuhkan
dari atas gedung! Hati ini terasa hancur berkeping-keping dan berserakan. Kalau
ada hari terburuk mungkin saat itu merupakan hari terburuk dalam hidup saya.
Seorang bidadari yang selama ini saya kagumi, sebuah mahakarya Tuhan yang saya
harap dapat menenangkan hati saya, justru telah menghancurkanya
berkeping-keping. Oh ini yang dibilang waktunya belum pas? Ok fine cukup tahu
aja lah ya. Ya sudah lah, mungkin saya memang bukan yang terbaik buat dia.
Mungkin memang belum jodoh. Kalau dibilang sedih? Iyalah, dibilang marah?
Tentu, dibilang kecewa? Pasti..!!! Tapi mau gimana lagi, semua sudah terjadi.
Biarkan perasaan ini tetap ada dalam hati, biarkan sampai membusuk sekalipun.
Biar bagaimanapun kamu tetap yang terindah.
Mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih indah. Sebuah lagu dari Armada-
Pemilik Hati, yang bisa mewakili perasaan saya :
*
Kau terindah, kan slalu terindah..
Aku bisa apa tuk memilikimu..
Kau terindah, kan slalu terindah..
Harus bagaimana ku mengungkapkanya..
Kau pemilik hatiku..
*
Semoga kau bahagia ya.
I LOVE YOU, NUR INTAN TIFANI.
:))
4 komentar:
hihihi. sikat ae run.. haha
ahhaha, sikat yoo..!
miris aku nde...
keep struggling wae lah!!!!
kowe iyo ya cret..
:'(
hahaha
Posting Komentar