Jumat, 28 Maret 2014

Tak sempat

Bocah kecil lugu jauh dari kasih sayang. Sang ratu sibuk, bukan tanpa maksud, justru itu wujud kasih sayang. Bocah itu mengejar cita, merenda asa, Dengan pelukan tangan wanita, bukan tempatnya bersandar. Hujan, panas, selalu bersama, tak pernah lelah menjaga. Masa kecilnya selalu bahagia, walau bukan rumahnya. Wajah tua itu dengan sabar menuntunya, menggendongnya walau bukan bundanya. Hingga suatu saat nanti, bocah kecil berjanji pada wanita tua. Ketika kaki bisa berjalan sendiri, sebuah penghargaan akan dipersembahkan. Hanya celotehan anak-anak, namun berbekas. Berpuluh tahun berlalu, jarang bersua. Hingga pada akhirnya, waktu itu datang. Hati pekat berjelaga, wanita tua kini telah tiada. Tak sempat bocah kecil itu membalas jasanya. Tuhan bersamanya, ditempat itu wanita tua akan bahagia.

Dedicated for Mbah Karto, thanks for everything. Allah will give the best place for you, amien.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;