Rabu, 01 Agustus 2012

camping in the beach

Ini cerita yang mungkin kalian tunggu dan nanti-nantikan. Sopo sing arep nunggu, sing moco paling yo aku dewe.
haha
Ok, saya mulai saja cerita yang sangat menarik ini. Cerita ini berawal pada hari Senin, 9 Juli 2012, saya dan teman-teman berencana mengadakan hiking, eh salah dari judulnya aja udah ketahuan kalau berkemah. Ya berkemah atau yang beken disebut camping. Berkemah biasanya dilakukan di hutan atau bumi perkemahan. Tapi untuk kali ini saya dan teman-teman mencari suasana baru, yaitu di pantai. Namanya Pantai Siung yang terletak di kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebelum berangkat semua berkumpul di rumah salah satu teman saya, sebut saja ''bunga''(nama disamarkan). Sekitar 13 orang kayaknya yang ikut pada acara ini. Rasah tak sebutke ndak terkenal,hehe. Rencananya sih jam 10 berangkat, dan seperti yang sudah diduga sebelumnya pasti molor. Sebuah budaya dari teman-teman yang sulit dan bahkan tidak bisa dihilangkan. Kalau saya mah paling telat cuma 1 jam.
Podo wae leeeee!
Hahaa
Dan akhirnya mulai berangkat jam stengah 2 siang.
-______-
Narsis dulu sebelum berangkat

Utuk rute perjalanan kita mengambil jalan lewat sukoharjo karena lebih dekat. Kemudian lewat tawang sari,gunung kidul. Lebih lengkapnya sesuk tak takok adil, salah satu teman yang berjuluk peta berjalan. Hehe
Di tengah perjalanan sempet berhenti sebentar untuk makan bakso di sekitar Jl. Baron. Entah lagi hari baik atau emang kebetulan, kali ini makannya gratis. Ada salah satu teman yang tidak mau disebut namanya, dengan suka rela mentraktir semuanya. Setelah makan, kita lanjutkan lagi perjalanan tapi berhenti lagi untuk sembahyang di masjid. Dan akhirnya setelah menempuh waktu sekitar 2,5 jam + 1 jam untuk makan dan sholat sampai juga di Pantai Siung. Langsung saya sujud syukur dan terharu, ora ding berlebihan yen kuwi,hehe.
Yang pasti seneng banget, bukan karena pantainya tetapi pantat ini akhirnya bisa istirahat juga.
:D
Kesan pertama biasa aja, gak ada yang terlalu spesial. Walaupun diluar ekspektasi tapi gak ,masalah, bukan pantainya melainkan suasana campingnya yang saya cari. Dan ternyata suasana tidak sesepi yang kita bayangkan, sudah banyak rumah penduduk dan warung-warung makanan. Terus buat apa kita bawa makanan banyak, air mineral? Tinggal jajan aja bisa,Hahaha.
Yaudah lah agar mendukung suasana camping akhirnya kita menjauh dari peradaban, walaupun cuma beberapa meter. Setelah itu kita mulai mendirikan tenda di atas pasir pantai. Setelah beres-beres, ibadah, dll akhirnya malam datang juga. Semua berkumpul diluar, membuat api unggun, memasak, bermain gitar dan bernyanyi bersama diselingi canda tawa. Suasana yang sangat hangat bersama teman-teman saat itu, diiringi suara deburan ombak yang menghiasi malam.
:)

Suasana kebersamaan saat nge-camp

Sekitar jam 9-12 malem udara belum begitu dingin, masih biasa aja. Ada hal yang paling menarik malam itu, hal yang baru pertama kali saya alami. Ketika terlentang dan menantap langit, terbentang ribuan bintang berkelap-kelip. Ribuan bintang tersebut berlomba-lomba memancarkan sinarnya dan membentuk berbagai macam rasi bintang. Wow! Sungguh luar biasa indahnya ciptaan Tuhan!
Jika seseorang mempunyai masalah walaupun sebesar gunung, saya yakin pasti hilang sejenak saat itu. Dan hal yang sangat indah ketika beberapa bintang itu ada yang bergerak, atau seperti jatuh kemudian hilang. Cuma satu kata yang mungkin bisa menggambarkan suasana malam itu, Amazing!!
Setelah menikmati malam akhirnya kita beristirahat, kali ini saya mendapat jatah untuk tidur di luar tenda.
Asemm..
Sore tadi jarak ombak lumayan jauh dari posisi saya tidur, tapi setelah jam 12an malam ombak semakin lama semakin mendekat. Ya, wajar karena kalau malam air laut pasti pasang. Alhamdulillah, air pantai tidak sampai ke tenda kami hanya berjarak sekitar 2-3 meter.


Setelah puas saling berpandangan dengan bintang, saya mencoba memejamkan mata. Namun, mata ini susah terpejam, kayak ada perasaan gak enak dalam hati. Ada rasa was-was ketika teringat cerita orang-orang. Ya, kalian tahu sendiri lah cerita tentang pantai selatan. Setiap kali mau terlelap, pasti selalu kaget dan terbangun lagi. Saya terbayang-bayang, kalau saya tidur dan terbangun tiba-tiba berada di istana laut kan yo serem,hahaa.


Penampakan Pantai Siung dari atas bukit
 
Suara ombak semakin kencang memecah bebatuan, menambah suasana menjadi sedikit mencekam. Hanya dapat melihat batuan dan air laut dari kegelapan. Ditambah udara yang menjadi sangat dingin setelah lewat jam 2 dini hari. Setelah mencoba beberap kali, ternyata masih susah untuk memejamkan mata. Hingga akhirnya baru sekitar jam 4, mata ini bisa terpejam. Alhamdulillah bangun masih di dekat tenda,hahaha.
Anyway, itu tadi cerita saya ketika nge-camp di pantai. Seru, menarik dan tak kan pernah terlupakan. Kalau yang serem gak usah dihiraukan, ternyata gak ada apa-apa kok kalau kalian gak macem-macem. Niatnya cuma refreshing, menyatu dengan alam dan menikamti indahnya ciptaan Tuhan.
Dari sana saya mendapat pengalaman, ternyata ngecamp di pantai itu menyenangkan sekali. Setahu saya pantai itu cuma buat mainan air, berjemur, surfing,dll. Eh, ternyata juga merupakan sebuah tempat yang asyik buat nge-camp. Silahkan mencoba kalau gak percaya, dijamin menyenangkan!
Cheeerrsss!


0 komentar:

Posting Komentar

 
;